tes

tes dah





Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana bisa?

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hidayatullah. com--Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;

“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hasa saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”
Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu" .

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya
di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat
oleh Allah berupa pendidikan agama Islam yang mumpuni dan bahkan ia mampu
mendalaminya.

Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di
Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka
semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah
masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di
kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke
dalam gereja.
Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya
pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja
dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana
kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk
memberikan penghormatan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para
hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap
ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari
tempatnya.
Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia
tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu
berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin
keselamatannya. " Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana anda tahu
bahwa saya seorang muslim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang
terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun
sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu
dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan
pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim
itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan
dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda pun tersenyum dan
berkata, "Silahkan wahai pendeta !"

Sang pendeta pun mulai bertanya:
1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada sembilannya,
9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan
siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan
siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30
daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran
matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman
mengandung keyakinan kepada Allah SWT.

Setelah membaca Basmalah ia berkata,

1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."
(Al-Isra' :12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi
Musa ketika Nabi Khidir AS menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan
ketika menegakkan kembali dinding rumah anak yatim piatu yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Zabur, Taurat, Injil, dan Al-Qur'anul Karim.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk Nya.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman:
"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk : 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit.
Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas
kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi
Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *****
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan.
Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya
sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara – saudara Nabi Yusuf
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa
yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air
untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan
tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah : 60).
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah
dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu
Shubuh.
Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing."
(At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara
Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami,
sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan
terungkap, Yusuf berkata kepada mereka," tak ada cercaaan terhadap
kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun
bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang."
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam,
malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab
dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi
Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim."(Al Anbiya' : )
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang
diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu
adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya
wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum
wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di
bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan,
daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga
dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda
muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun
ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab
satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha
menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya
dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu
pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun
aku takut kalian marah.
" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
Sang pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah: “Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah”.
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk
agama Islam.
Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan
Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

***** Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)

Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui
bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
akan menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akhirat..
Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan
cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya..
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir..
amien allahumma amien.

Dari Nawwas bin Sa’man, ia berkata: “Suatu pagi Rasulullah saw. Bercerita tentang Dajjal, terkadang beliau memelankan suaranya dan terkadang mengeraskannya, sehingga kami menyangka Dajjal ada di kebun kurma. Kettika kami mendatanginya, beliau mengetahui keadaan kami, maka beliau bertanya: ”Ada apa kalian?” Kami menjawab: ”Wahai Rasulullah, engkau berrcerita tentang Dajjal, terkadang engkau memelankan suara dan terkadang engkau mengeraskannya, sehingga kami menyangka Dajjal ada di kebun kurma. ’Beliau bersabda: ”Ketakutan kepada selain Dajjal adalah yang paling aku khawatirkan terhadap dirimu. Kalau dia dan aku masih ada diantara kalian, akulah yang berdebat dengamya untuk melindungimu, tetapi jika jika dia keluar dan aku tidak berada diantara kalian, maka setiap orang akan berdebat untuk menolong dirinya sendiri, dan Allah adalah penggantiku untuk setiap orang muslim. Dia (Dajjal) adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya menyembul keluar, menurutku seperti

Abdul Uzza bin Qathan. Oleh karena itu, siapapun di antara kamu yang bertemu denganya, hendaklah membacakannya surat Al Kahfi. Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya. Hai hamba-hamba Allah, tabahlah! Kami berkata: ”Wahai Rasulullah, berapa lamanya ia berdiam di bumi?” Beliau bersabda: ”Empat puluh yang sehari seperti setahun, sehari lagi seperti sebulan, sehari lagi seperti seminggu, dan sisa-sisa harinya seperti hari-harimu.” Kami bertanya: ”Wahai Rasulullah, hari yang setahun tadi, cukuplah bagi kami satu hari saja pada hari itu?” Beliau menjawab: ”Tidak. Jadi buatlah perkiraan untuk waktu shalat. ”Kami bertanya: ”Wahai Rasulullsh, bagaimana kecepatannya di bumi?” beliau menjawab: ”Seperti hujan yang ditiup angin. Maka ia mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka mereka beriman kepadanya dan mau menjawab ajakannya. Setelah itu ia memerinyahkan lsngit (agar menurunkan hujan), maka langit pun menurunkan hujan,
memerintahkan bumi (agar menumbuhkan tumbuh-tumbuhan) , maka bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Pada waktu sore gembala-gembala mereka pulang dengan punuk yang panjang, lambung yang berisi susu yang mengelaytut. Kemudian kaum itu menolaknya. Maka Dajjal meninggalkan mereka. Pada keesokan harinya mereka mengalami paceklik, tiada suatu harta pun yang ada pada mereka. Kemudian Dajjal melewati sutu reruntuhan tersebut: ”keluarakan harta simpanan, ”maka simpanan maka simpanan tadi mengikutinya bagaikan lebah. Setelah itu ia memanggil seorang pemuda lalu dipotongnya dengan pedang menjadi dua bagian dan dilemparkan sejauh sasaran, lantas dipanggilnya kembali , maka pemuda menghadap sambil tertawa dan wajahnya bersinar. Ketika ia dalam keadaan demikian mendadak Allah mengutus Al Masih putra Maryam. Beliau turun di menara putih, sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelup za’faran dan meletakkan telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila menundukkan
kepala, air pun menetes, dan jika mengangkat kepala, berluncuran air tadi bagaikan mutuara. Orang kafir mencium bau nafas beliau pasti mati, sedangkan bau nafas beliau dapat mencapai sejauh pandangan mata beliau. Kemudian beliau mencari Dajjal dan menemukannya di Babu Ludd (daerah dekat Baitul muqaddas) lalu membunuhnya. Setelah itu beliau didatangi kaum yang dijaga oleh Allah dari kejahatan Dajjal, beliau mengusap wajah mereka dan mengucapkan derajat mereka di surga. Ketika beliau dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah memberikan wahyu: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba- Ku, tiada seorang pun yang mampu membunuhnya, maka jaga dan kumpulkanlah hamba-hamba- Ku di gunung thur. ”Kemudian Allah membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj yang dengan cepat turun dari tempat-tempat tinggi. Ketika terdengar dari mereka melewati danau Thabariyah, mereka minim apa yang ada di situ. Dan tatkala barisan yang terakhir lewat, mereka berkata: ”Sesungguhnya, ditempat ini pernah ada
air, ”dan Nabiyyullah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim ulat ketengkuk mereka (Ya’juj dan Ma’juj), sehingga mereka semua mati seperti matinya satu jiwa. Setelah itu Nabiyullah Isa dan sahabt-sahabatnya turun kebumi. Mereka tidak menemukan sejengkal pun tempat dibumi kecuali dipenuhi bangkai Ya’juj dan Ma’juj yang berbau busuk. Maka Nabiyullah Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirim burung sebesar leher unta yang kemudian membawa mereka (Ya’juj dan Ma’juj) dan melemparkannya ditempat yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengirim hujan yang membanjiri rumah dari tanah maupun dari bulu, maka hujan tadi mencuci bumi sampai bersih, bersih seperti kaca, lalu dikatakan kepada bumi: ”Tumbuhlah buah-buahanmu dan kembalikanlah berkahmu.” Maka pada hari itu serombongan orang memakan buah delima dan berteduh dengan kelopaknya, juga diberkahi air susu seekor unta yang cukup untuk serombongan orang, air susu seekor
sapi cukup untuk satu keluarga. Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirim angin yang harum yang tertiup dibawah ketiak mereka, lalu mencabut setiap nyawa orang mukmin dan muslim, dan yang tersisa adalah orang-orang jahat yang melakukan persetubuhan seperti keledai (bersetubuh di depan umum tanpa rasa malu), maka pada masa mereka itulah terjadi kiamat.

(HR. Muslim)

;;